Ingin menambah rezeki dgn Program Kebajikan? SILA KLIK

Wednesday, May 19, 2010

ar-Razi* Rhazes * pakar sains

Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi (Persia:أبوبكر الرازي) atau dikenali sebagai Rhazes di dunia barat merupakan salah seorang pakar sains Iran yang hidup antara tahun 864 - 930. Ia lahir di Rayy, Teheran pada tahun 251 H/865 dan wafat pada tahun 313 H/925.

Ar-Razi sejak muda telah mempelajari filsafat, kimia, matematik dan kesasteraan. Dalam bidang kedoktoran, ia berguru kepada Hunayn bin Ishaq di Baghdad. Sekembalinya ke Teheran, ia dipercaya untuk memimpin sebuah rumah sakit di Rayy. Selanjutnya ia juga memimpin Rumah Sakit Muqtadari di Baghdad.


Ar-Razi juga diketahui sebagai ilmuwan serbaboleh dan dianggap sebagai salah satu ilmuwan terbesar dalam Islam.


Biografi


Ar-Razi lahir pada tanggal 28 August 865 Hijrah dan meninggal pada tanggal 9 Oktober 925 Hijrah. Nama Razi-nya berasal dari nama kota Rayy. Kota tersebut terletak di lembah selatan jajaran Dataran Tinggi Alborz yang berada di dekat Teheran, Iran. Di kota ini juga, Ibnu Sina menyelesaikan hampir seluruh karyanya.


Saat masih kecil, ar-Razi tertarik untuk menjadi penyanyi atau musisi tapi dia kemudian lebih tertarik pada bidang alkemi. Pada umurnya yang ke-30, ar-Razi memutuskan untuk berhenti menekuni bidang alkemi kerana berbagai eksperimen yang menyebabkan matanya menjadi cacat. Kemudian dia mencari doktor yang bisa menyembuhkan matanya, dan dari sinilah ar-Razi mulai mempelajari ilmu kedoktoran.


Dia belajar ilmu kedoktoran dari Ali ibnu Sahal at-Tabari, seorang doktor dan filsuf yang lahir di Merv. Dahulu, gurunya merupakan seorang Yahudi yang kemudian berpindah agama menjadi Islam setelah mengambil sumpah untuk menjadi pegawai kerajaan di bawah kekuasaan khalifah Abbasiyah, al-Mu'tashim.


Razi kembali ke kampung halamannya dan terkenal sebagai seorang doktor disana. Kemudian dia menjadi ketua Rumah Sakit di Rayy pada masa kekuasaan Mansur ibnu Ishaq, penguasa Samania. Ar-Razi juga menulis at-Tibb al-Mansur yang khusus dipersembahkan untuk Mansur ibnu Ishaq. Beberapa tahun kemudian, ar-Razi pindah ke Baghdad pada masa kekuasaan al-Muktafi dan menjadi ketua sebuah rumah sakit di Baghdad.


Setelah kematian Khalifan al-Muktafi pada tahun 907 Masehi, ar-Razi memutuskan untuk kembali ke kota kelahirannya di Rayy, dimana dia mengumpulkan murid-muridnya. Dalam buku Ibnu Nadim yang berjudul Fihrist, ar-Razi diberikan gelar Syaikh karena dia memiliki ramai murid. Selain itu, ar-Razi dikenal sebagai doktor yang baik dan tidak membebani bayaran pada pesakitnya ketika berubat kepadanya.

Bidang Kedoktoran


Cacar dan campak

Sebagai seorang doktor utama di rumah sakit di Baghdad, ar-Razi merupakan orang pertama yang membuat penjelasan tentang penyakit cacar:
"Cacar terjadi ketika darah 'mendidih' dan terinfeksi, dimana kemudian hal ini akan mengakibatkan keluarnya wap. Kemudian darah muda (yang kelihatan seperti ekstrak basah di kulit) berubah menjadi darah yang makin banyak dan warnanya seperti anggur yang matang. Pada tahap ini, cacar diperlihatkan dalam bentuk gelembung pada wine. Penyakit ini dapat terjadi tidak hanya pada masa kanak-kanak, tapi juga masa dewasa. Cara terbaik untuk menghindari penyakit ini adalah mencegah kontak dengan penyakit ini, karena kemungkinan wabak cacar bisa menjadi epidemi."


Diagnosa ini kemudian dipuji oleh Ensiklopedia Britanika (1911) yang menulis: "Pernyataan pertama yang paling tepat dan diyakini tentang adanya wabak ditemui oleh doktor Persia pada abad ke-9 iaitu Rhazes, dimana dia menjelaskan gejalanya secara jelas, patologi penyakit yang dijelaskan dengan perumpamaan fermentasi anggur dan cara mencegah wabak tersebut."


Buku ar-Razi yaitu Al-Judari wal-Hasbah (Cacar dan Campak) adalah buku pertama yang membahas tentang cacar dan campak sebagai dua wabak yang berbeza. Buku ini kemudian diterjemahkan belasan kali ke dalam Latin dan bahasa Eropa lainnya. Cara penjelasan yang tidak dogmatis dan kepatuhan pada prinsip Hippokrates dalam pengamatan klinis memperlihatkan cara pemikiran ar-Razi dalam buku ini.


Berikut ini adalah penjelasan lanjutan ar-Razi: "Kemunculan cacar ditandai oleh demam yang berlanjutan, rasa sakit pada punggung, gatal pada hidung dan mimpi yang buruk ketika tidur. Penyakit menjadi semakin parah ketika semua gejala tersebut bergabung dan gatal terasa di semua bahagian tubuh. Bintik-bintik di muka mulai keluar dan terjadi perubahan warna merah pada muka dan kelopak mata. Salah satu gejala lainnya adalah perasaan berat pada seluruh tubuh dan sakit pada tenggorok."


Alergi dan demam


Razi diketahui sebagai seorang ilmuwan yang menemui penyakit "alergi asma", dan ilmuwan pertama yang menulis tentang alergi dan imunologi. Pada salah satu tulisannya, dia menjelaskan timbulnya penyakit rhintis setelah mencium bunga mawar pada musim panas. Razi juga merupakan ilmuwan pertama yang menjelaskan demam sebagai mekanisme tubuh untuk melindungi diri.


Farmasi


Pada bidang farmasi, ar-Razi juga berkontribusi membuat peralatan seperti tabung, spatula dan mortar. Ar-razi juga mengembangkan obat-obatan yang berasal dari merkuri.


Etika kedoktoran


Ar-Razi juga mengemukakan pendapatnya dalam bidang etika kedoktoran. Salah satunya adalah ketika dia mengritik doktor jalanan palsu dan tukang obat yang berkeliling di kota dan desa untuk menjual ramuan. Pada saat yang sama dia juga menyatakan bahwa doktor tidak mungkin mengetahui jawaban atas segala penyakit dan tidak mungkin boleh menyembuhkan semua penyakit, yang secara manusiawi sangatlah tidak mungkin. Tapi untuk meningkatkan mutu seorang doktor, ar-Razi menyarankan para doktor untuk tetap belajar dan terus mencari informasi baru.

Dia juga membuat perbezaan antara penyakit yang boleh disembuhkan dan yang tidak boleh disembuhkan. Ar-Razi kemudian menyatakan bahwa seorang doktor tidak boleh disalahkan karena tidak boleh menyembuhkan penyakit kanser dan kusta yang sangat berat. Sebagai tambahan, ar-Razi menyatakan bahwa dia merasa kasihan pada doktor yang bekerja di kerajaan kerana biasanya anggota kerajaan suka tidak mematuhi perintah doktor.

Ar-Razi juga mengatakan bahwa tujuan menjadi doktor adalah untuk berbuat baik, bahkan sekalipun kepada musuh dan juga bermanfaat untuk masyarakat sekitar.

Karya ar-Razi dalam bidang kedoktoran ialah:

  • Hidup yang Luhur (Arab: الحاوي).
  • Petunjuk kedoktoran untuk masyarakat umum (Arab:من لا يحضره الطبيب)
  • Keraguan pada Galen
    Penyakit pada anak


No comments:

Blog Widget by LinkWithin

Mengaut Keuntungan Lumayan Daripada Tuisyen Secara Sambilan/Sepenuh Masa.

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP